Teks sumber
Source text

Seperti versi King James dalam bahasa Inggris, Terjemahan Textus Receptus (TTR) adalah terjemahan Alkitab dengan memakai teks Masoretik Ben Chayyim (5.1 M) sebagai teks sumber untuk menerjemahkan Perjanjian Lama, dan memakai Textus Receptus (1.8 M) (teks yang diterima) untuk menerjemahkan Perjanjian Baru.

Like the King James Version in English, Terjemahan Textus Receptus (TTR) is a translation of the Bible using the Ben Chayyim Masoretic text (5.1 M) as its Hebrew source text for translating the Old Testament, and uses the Textus Receptus (1.8 M) (Received Text) as its Greek source text for translating the New Testament.



Nama-nama lain untuk Textus Receptus
Other names for the Textus Receptus



Terjemahan-terjemahan lain yang berdasarkan Textus Receptus
Previous translations which were based on the Textus Receptus

Teks Kritikal baru diterbit pada tahun 1881 M. Sebelum itu semua terjemahan berdasarkan teks yang sekarang disebut "Textus Receptus."

The Critical Text is very new, published in 1881 AD. Before that all translations were based on the text now called "Textus Receptus."

Terjemahan-terjemahan asing
Foreign translations

Semua terjemahan berikut menggunakan Textus Receptus sebagai teks sumber. ITU PENYEBAB REFORMASI PROTESTAN.

All of the following translations used the Textus Receptus as the source text. IT IS WHAT CAUSED THE PROTESTANT REFORMATION.

Tahun
Year
Penerjemah
Translator
Bahasa
Language
1522 Martin Luther Jerman (German)
1525 William Tyndale Inggris (English)
1530 Antonio Brucioli Italia (Italian)
1535 Pierre Robert Olivétan Peracis (French)
1569 Casiodoro de Reina Spanyol (Spanish)
1611 Panitia Raja James Inggris (English)

Sebelum 1881 semua penerjemah menganggap Textus Receptus sebagai satu-satunya teks Yunani otentik yang diembuskan oleh Tuhan dan dilestarikan oleh Tuhan.

Before 1881 all translators considered the Textus Receptus to be the only authentic Greek text which was inspired by God and preserved by God.


Terjemahan-terjemahan Indonesia
Indonesian translations

Semua terjemahan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Indonesia sebelum tahun 1881 memakai Textus Receptus sebagai sumbernya.

All translations of the New Testament into Indonesian before 1881 used the Textus Receptus as the source text.

Tahun
Year
Penerjemah
Translator
Catatan
Note
1668 Brouwerius Perjanjian Baru (New Testament)
1677 Valentyn Alkitab (Whole Bible)
1733 Leydekker Alkitab (Whole Bible)
1852 Keasberry Perjanjian Baru (New Testament)
1863 Klinkert Perjanjian Baru (New Testament)
1877 Roskott Perjanjian Baru (New Testament)
1879 Klinkert

Pada tahun 1881 suatu gempa bumi rohaniah terjadi yang merupakan langkah pertama untuk membawa gereja-geraja Protestan kembali ke Gereja Katolik Roma. Pada tahun itu fondasi agama Kristen atas Batuan Dasar firman Elohim sendiri diganti dengan fondasi atas pasir pikiran manusia yang tidak beriman. Pada tahun itu dua orang Inggis, B.F. Westcott dan F.J.A. Hort, menerbit suatu teks Perjanjian Baru Yunani yang baru, dan yang sangat berbeda dengan teks asli. Teks itu, yang dikenal sebagai Teks Kritikal, dan teks itu segera menjadi tek sumber yang dipilih oleh penerjemah-penerjemah yang lebih percaya kepada sarjana-sarjana yang sesat daripada kepada Elohim sendiri.

In 1881 a spiritual earthquake occurred which was the first step to bring the Protestant churches back to the Roman Catholic Church. In that year the foundation of Christianity on the bedrock the word of God itself was replaced by a foundation on the sand of the human reasoning of unbelievers. In that year, two Englishmen, B.F. Westcott and F.J.A. Hort, published a new Greek New Testament text which was very different from the original text. That new text is known as the Critical Text, and that text soon became the source text chosen by translators who trusted lost scholars more than they trusted God himself.


Westcott dan Hort photo
Brook Foss Westcott (1825-1901) dan Fenton John Anthony Hort (1828-1892)
pencepta-pencepta teks Yunani Perjanjian Baru yang baru dan palsu
[creators of a new corrupted Greek New Testament text]

Teori-teori sesat Westcott dan Hort
The deceptive theories of Westcott dan Hort

Westcott dan Hort sangat berhasil mempromosikan teks baru mereka dengan menggunakan kata-kata yang besar dan tidak umum yang dirancang untuk membuat teks baru mereka tampak sebagai hasil dari kemelintasan ilmiah yang tinggi. Tapi teori mereka hanyalah palsu. Mari kita periksa beberapa yang paling merusak:

Westcott and Hort very successfully promoted their new text using big and uncommon words designed to make their new text appear to be the result of high scientific scholorship. But their theories were simply bogus. Let's examine some of the most pernicious ones:

Teori Westcott and Hort
Westcott dan Hort theory
Mengapa salah
Why wrong

Bacaan-bacaan dari naskah-naskah tertua lebih disukai daripada bacaan-bacaan dari naskah-naskah yang juga tua tapi lebih baru dari naskah-naskah tertua.

Menurut Alkitab, musuh-musuh dengan sengaja membusukkan apa yang ditulis oleh para rasul bahkan pada zaman para rasul itu.

"dan mengapakah tidak boleh berkata, Biarlah kita berbuat keburukan, supaya kebaikan dapat datang? (seperti kami dihujat, dan seperti beberapa orang menegaskan bahwa kami berkata, yang hukumannya adalah adil)." (Roma 3:8 TTR)

"Karena kami bukan seperti banyak orang, yang memalsukan firman Elohim: melainkan sebagaimana dari ketulusan hati, dan sebagaimana dari Elohim, di hadapan Elohim di dalam Kristus kami bicara." (2 Cor. 2:17 TTR)

Jadi fakta bahwa sebuah naskah adalah tua tidak berari bahwa teksnya baik, dan juga tidak menjamin bahwa naskah itu tidak palsu.

Readings from the oldest manuscripts are preferred over reading from manuscripts also old but newer than the oldest manuscripts.

According to the Bible, enemies intentionally corrupted what the apostles wrote even during the days of the apostles.

"And not rather, (as we be slanderously reported, and as some affirm that we say,) Let us do evil, that good may come? whose damnation is just." (Rom. 3:8 KJV)

"For we are not as many, which corrupt the word of God: but as of sincerity, but as of God, in the sight of God speak we in Christ." (2 Cor. 2:17 KJV)

So a manuscript being old does not mean that its text is good, nor does it guarantee that the manuscript is not phony.

Kualitas teks naskah lebih penting daripada jumlah naskah yang berisi teks itu.

Tentu saja kualitas teks dinyatakan oleh Westcott dan Hort, yang keduanya sangat membenci Textus Receptus. Sebenarnya kualitas teks dari Textus Receptus adalah jauh lebih tinggi; tetapi mereka membenci ajaran-ajarannya.

The quality of a manuscript's text is more important than the quantity of manuscripts containing that text.

Of course the quality of the text was determined by Westcott and Hort sendiri, who both passionately hated the Textus Receptus. The truth is the text of the Textus Receptus is far higher quality; they just hated what it taught.

Teks dari tipe naskah yang lebih sedikit jumlahnya lebih disukai daripada teks dari jenis naskah yang lebih banyak jumlahnya. Jika ada 20 naskah dari suatu buku Alkitab tertentu, dan 19 di antaranya memiliki teks yang sama persis, selalu menggunakan satu naskah dengan teks varian itu. Lebih dari 5.000 naskah yang berisi teks tipe Textus Receptus sangat sesuai satu sama lain; Jadi tolaklah mereka, dan gunakanlah segelintir naskah yang dalam ketidaksepakatan luar biasa satu sama lain.

Teori ini sangat bodoh sehingga luar biasa bahwa siapa pun menerimanya. Jenis teks Alexandrian yang lebih disukai oleh Westcott dan Hort sebenarnya hanyalah jenis teks yang rusak. Tidak ada kesepakatan di antara mereka untuk secara sah menyebut mereka "tipe." Codex Vaticanus berbeda dengan Codex Sinaiticus di lebih dari 3.000 tempat dalam keepat Injil saja. Ada begitu sedikit naskah yang berisi teks "tipe" yang rusak karena tidak ada orang yang mau membuang waktu untuk menyalin teks-teks yang jelas-jelas sudah dipalsukan seperti itu.

The text from the less numerous manuscript type is preferred over the text from the more numerous manuscript type. If there are 20 manuscripts of a certain Bible book, and 19 of them have the exact same text, always use the one with the varient text. The over 5,000 manuscripts containing the Textus Receptus type text are in amazing agreement with each other; so reject them, and use the handful of manuscripts that are in amazing disagreement with each other.

This theory is so stupid that it is amazing that anyone accepts it. The so-called Alexandrian text type preferred by Westcott and Hort is actually just the corrupted text type. There is no agreement among them so as to legitimately call them a "type." Codex Vaticanus differed with Codex Sinaiticus in over 3,000 places in the gospels alone. There are so few manuscripts that contain the corrupted text "type" because no one wanted to waste time copying such obviously counterfiet texts.

Teks Tulisan Kudus yang sebenarnya hilang selama sekitar 1500 tahun.

Itu berarti bahwa Kekristenan tidak memiliki dasar untuk ajaran-ajarannya untuk sebagian besar sejarahnya. Gagasan itu adalah pengkhianatan terhadap agama Kristen.

The true Scripture text was lost for approximately 1500 years.

That would mean that Christianity had no basis for its teachings for the vast majority of its history. That idea is treason to the Christian faith.

Naskah-naskah Alkitab harus diperlakukan sama seperti naskah-naskah sekuler.

Itu adalah penolakan langsung atas apa yang diajarkan Alkitab tentang dirinya sendiri. Jika Alkitab bukanlah buku supernatural, terinspirasi dan dilestarikan oleh Elohim sendiri, seperti yang diklaimnya, maka itu curang, dan tidak ada apa pun yang dikatakannya yang dapat dipercaya. Ketidakpercayaan seperti itu adalah jelas apa yang dimaksudkan Westcott dan Hort menanamkan ke dalam hati orang-orang Kristen yang tidak curiga.

Scripture manuscripts are to be treated just like secular manuscripts.

That is a direct denial of what the Bible teaches about itself. If the Bible is not a supernatural book, inspired and preserved by God himself, as it claims, then it is fraudulant, and nothing that it says can be trusted. Such unbelief is obviously what Westcott and Hort intended to in instill into the hearts of unsuspecting Christians.



Nama-nama lain untuk Teks Westcott dan Hort
Other names for the Westcott and Hort Text


Artikel di bawah ini adalah terjemahan. Anda dapat membaca artikel asli yang ditulis dalam bahasa Inggris di sini: The Westcott and Hort Only Controversy

The article below is a translation. You can read the original article written in English here: The Westcott and Hort Only Controversy

Persengketaan Westcott dan Hort saja
The Westcott and Hort only controversy

oleh Dr. Phil Stringer

Teori Westcott dan Hort

Pada tahun-tahun 1870-an, sebuah tantangan muncul di dunia Inggris terhadap keutamaan King James Bible. Selalu ada tantangan dari Katolik Roma, tetapi tantangan ini datang dari dua pria yang secara resmi Protestan: Gereja Inggris Uskup Brooke Foss Westcott dan Profesor Universitas Cambridge Fenton John Anthony Hort.

Jantung teori Wescott dan Hort adalah bahwa Perjanjian Baru dipertahankan dalam kondisi yang hampir sempurna dalam dua teks Yunani, Vaticanus dan Sinaticus. Sinaticus ditemukan di keranjang sampah di St. Catherine's Momentary (dekat Mt. Sinai) pada tahun 1844 oleh Constantin von Tischendorf. Vaticanus ditemukan di Perpustakaan Vatikan pada tahun 1475 dan ditemukan kembali pada tahun 1845.

Perjanjian Baru King James diterjemahkan dari keluarga teks Yunani yang berbeda. Bagi Westcott dan Hort, King James Bible jelas merupakan terjemahan yang lebih rendah. Itu harus digantikan oleh terjemahan baru dari teks yang dianggap lebih tua dan lebih baik. Mereka percaya bahwa karya Elohim yang sebenarnya dalam bahasa Inggris telah ditahan oleh Alkitab yang lebih rendah. Mereka bertekad untuk menggantikan King James Bible dan Textus Receptus Yunani. Singkatnya, teori mereka menunjukkan bahwa selama lima belas ratus tahun Firman Tuhan yang terpelihara hilang sampai pulih pada abad ke-19 dalam tempat sampah dan di Perpustakaan Vatikan.

Hort jelas memiliki bias terhadap Textus Receptus, menyebutnya "jahat" dan "keji". Hort secara agresif mengajarkan bahwa sekolah di Antiokhia (terkait dengan Lucian) telah secara longgar menerjemahkan teks Alkitab yang sebenarnya di abad kedua A. D. Ini seharusnya menciptakan teks Alkitab yang tidak dapat diandalkan yang menjadi Textus Receptus. Ini disebut Teori Rekensi Lucian.

Hort sama sekali tidak memiliki referensi sejarah untuk mendukung gagasan bahwa resensi seperti itu terjadi. Dia hanya berteori bahwa itu pasti terjadi. Terlepas dari kenyataan bahwa tidak ada referensi historis tunggal untuk resensi Lucian, banyak perguruan tinggi Alkitab mengajarkannya sebagai fakta sejarah.

Westcott dan Hort saja!

Jelas bahwa gerakan modern untuk merevisi Alkitab Inggris didasarkan sepenuhnya pada karya-karya Westcott dan Hort.

K.W. Clark menulis,

"... Teks Westcott-Hort telah menjadi hari ini tekstus-receptus. Kami telah dibebaskan dari satu-satunya untuk menjadi terpikat oleh yang lain ... rantai psikologis yang baru-baru ini dipatahkan dari ayah kami telah dipalsukan kembali atas kita, bahkan lebih kuat."

E.C. Colwell menulis,

"Tangan mati Fenton John Anthony Hort terletak berat di atas kita. Pada tahun-tahun awal abad ini Kirsopp Lake menggambarkan pekerjaan Hort sebagai kegagalan, ...tetapi Hort tidak gagal mencapai tujuan utamanya. Dia dicopot Textus Receptus. Memikirkan mereka yang mendekati kritik tekstual dari Perjanjian Baru melalui bahasa Inggris."

Zane Hodges, seorang profesor lama di Dallas Theological Seminary, menulis,

"Kritik tekstual modern secara psikologis kecanduan Westcott dan Hort. Westcott dan Hort pada gilirannya, adalah rasionalis dalam pendekatan mereka terhadap masalah tekstual dalam Perjanjian Baru dan menggunakan teknik di mana Rasionalisme dan setiap jenis bias lainnya bebas beroperasi."

Alfred Martin, mantan wakil presiden di Moody Bible Institute, menulis pada tahun 1951,

"generasi siswa Alkitab saat ini telah dibesarkan di Westcott dan Hort sebagian besar menerima teori ini tanpa pemeriksaan independen atau kritis. ... jika percaya Alkitab Siswa memiliki bukti dari kedua belah pihak di hadapan mereka, bukan satu sisi saja, tidak akan ada begitu banyak buta dari Westcott dan Hort."

Dua edisi Yunani paling populer saat ini, Nestres-Aland dan dan UBS (United Bible Society), sangat sedikit berbeda dari teks Westcott dan Hort.

Apa yang harus anda percaya untuk menerima teori Westcott dan Hort itu



Sejarah singkat masalah teks sumber
A short history of the source text problem

Kebanyakan orang terkejut ketika mereka mempelajari sejarah yang berdarah tentang Alkitab dan terjemahan-terjemahan Alkitab. Video di bawah memberikan ringkasan singkat (7 menit 50 sekon) dari sejarah terjemahan-terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Enggris.

Most people are shocked when then learn the bloody history of the Bible and of Bible translations. The video below gives a short (7 minute 50 second) summary of the history of English translations.



Jembatan ke agama sedunia
Bridge to a one-world religion

Video yang luar biasa ini mendokumentasikan ketidakjujuran dan kepercayaan sesat Westcott dan Hort, kedua pria yang menciptakan "Teks Kritik" baru yang mendasari sebagian besar terjemahan Alkitab modern, dan mentor-mentor mereka dan pendukung-pendukung mereka sekarang.

This excellent video documents the dishonesty and heretical beliefs of Westcott and Hort, the two men that created the new "Critical Text" underlying most modern Bible translations, and their mentors and present supporters.




Sejarah Textus Receptus
History of the Traditional Text



Kebenaran tentang Septuagint
The truth about the Septuagint



Umurnya Kodex Vatikanus dan Kodex Sinaitikus
The age of Codex Vaticanus and Codex Sinaiticus








Teks-teks buruk online
The corrupt texts online

Codex Vaticanus
Codex Sinaiticus


"Dengan orang-orang yang terbaik dan paling bijak dari segala zaman, anda harus percaya seluruh Kitab Kudus; atau, dengan orang yag tidak percaya kepada Elohim, dan berpikiran sempit, anda harus tidak percaya secara keseluruhan. Tidak ada jalan tengah yang terbuka untuk anda." --- Dean John W. Burgon

"Either, with the best and wisest of all ages, you must believe the whole of Holy Scripture; or, with the narrow-minded infidel, you must disbelieve the whole. There is no middle course open to you." --- Dean John W. Burgon

Dean John Burgon
Dean John William Burgon (1813-1888)
pembelah teks Alkitab yang asli
[defender of the original Bible text]

Keaslian Markus 16:9-20
The genuiousness of Mark 16:9-20

Dr. John William Burgon membuktikan keaslian kedua belas ayat terakhir Markus sedenikian tegas--- 586 halaman pembuktian---bahwa itu tidak dapat ditolak oleh seorang sarjana Alkitab siapa pun. Bukunya menunjukkan bahwa Codex Sinaiticus tidak mungkin dapat dipercaya, dan bahwa Textus Receptus pasti adalah teks yang asli. Anda dapat membaca bukunya di sini (maaf dalam bahasa Inggris saja): The last 12 verses of Mark

Dr. John William Burgon proved the genuineness of last twelve verses of Mark so decisively---586 pages of proof---that it cannot be denied by any reasonable Bible scholar. His book shows that Codex Sinaiticus cannot possibly be trustworthy, and that the Textus Receptus is for sure the original text. You can read his book here: The last 12 verses of Mark