Dalam Yohanes pasal 7 ada percakapan di antara Yesus dan adik-adik-Nya tentang sebuah perayaan di kota Yerusalem. Adik-adik-Nya itu mau Yesus naik ke perayaan itu bersama mereka. Tetapi Yesus tidak mau naik ke Yerusalem bersama mereka. Jadi, Ia mengatakan kepada mereka dalam ayat 8: “Pergi naiklah kamu ke perayaan ini: Aku belum naik ke perayaan ini; karena waktu-Ku belum genap.” Catatlah kata “belum” itu. Dalam teks Yunani asli yang disebut “Textus Receptus,” Yesus tidak mengatakan “Aku tidak naik ke perayaan itu.” Ini penting karena Yesus yang asli bukan pembohong. Mustahil Ia akan mengatakan, “Aku tidak naik ke perayaan itu” dalam ayat 8, lalu naik ke perayaan itu dalam ayat 10. Karena jika Yesus adalah pembohong, maka Ia pendosa. Dan jika Ia pendosa, maka Ia bukan Tuhan yang Mahakudus, dan bukan Juru Selamat. Dan jika Yesus bukan Juru Selamat, maka agama Kristen adalah agama yang palsu.
Dalam bahasa Yunani οὔπω (oupo) = belum. Pada teks Perjajian Baru Yunani yang baru diterbitkan oleh Westcott dan Hort pada tahun 1881 M., οὔπω ditiadakan. Jadi terjemahan ayat ini dari Teks Kritik mereka menjadi “Pergilah kamu ke pesta itu. Aku tidak pergi ke situ, karena waktu-Ku belum genap.” Dengan demikian Teks Kritik mereka membuat Yesus seorang pembohong, karena di ayat 10 Ia naik ke perayaan itu. Oleh karena itu Teks Kritik mereka, bersama semua terjemahan yang memakainya sebagai sumber, harus ditolak oleh semua orang Kristen yang sejati.
Oleh karena para penerjemah dan para penerbit terjemahan-terjemahan Teks Kritik itu tahu bahwa perubahan itu sangat menghinakan Tuhan Yesus Kristus, biasanya mereka memakai “belum” dalam edisi pertama terjemahan mereka dari Teks Kritik itu. Lalu, baru pada sebuah edisi kemudian, mereka menggantikan “belum” dengan “tidak.” Licik, bukan?